Sahabat BKPRMI yang dirahmati Allah, seringkali muncul pertanyaan di benak kita: "Mengapa kita harus repot-repot membuat struktur pengurus, rapat, dan berorganisasi? Bukankah dakwah bisa dilakukan sendiri-sendiri oleh setiap Muslim?"
Jawabannya ternyata telah Allah
SWT abadikan dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 104. Ayat ini bukan sekadar
perintah berbuat baik, tetapi merupakan cetak biru (blueprint)
pentingnya keberadaan sebuah institusi atau organisasi di tengah masyarakat.
Mari kita renungkan firman Allah
berikut:
وَلْتَكُنْ
مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ
وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Dan hendaklah ada di
antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung." (QS. Ali 'Imran: 104)
Mengapa Harus Ada Organisasi dakwah
di Tengah Masyarakat?
Pembahasan pertama yang krusial
adalah kata "Minkum" (di antara kalian). Ayat ini memberikan
isyarat bahwa di tengah luasnya populasi umat Islam, harus ada satu kelompok
khusus yang mendedikasikan diri untuk mengawal dakwah.
Dalam Tafsir Al-Qurthubi,
dijelaskan dinamika makna ayat ini. Beliau menukil pendapat bahwa perintah ini
bersifat menyeluruh untuk setiap individu Muslim (Bayan al-Jins):
وَقِيلَ:
لِبَيَانِ الْجِنْسِ، وَالْمَعْنَى لِتَكُونُوا كُلُّكُمْ كَذَلِكَ. وَهُوَ
الصَّوَابُ وَاللَّهُ أَعْلَمُ
"Dikatakan: Kata 'min'
ini berfungsi untuk menjelaskan jenis (seluruhnya). Maknanya: Hendaklah kalian
semua menjadi penyeru kebaikan. Dan inilah pendapat yang benar, Wallahu
a'lam."
Namun, kita menyadari bahwa tidak
semua masyarakat memiliki kapasitas ilmu, waktu, dan tenaga untuk mengurus umat
setiap saat. Di sinilah letak peran strategis "Ummah"
(segolongan umat/organisasi) yang disebut dalam ayat tersebut.
BKPRMI hadir sebagai representasi
terorganisir dari kewajiban umat Islam tersebut. Kita adalah kelompok yang
mengambil peran Fardhu Kifayah untuk memastikan syiar Islam di kalangan
remaja tetap berjalan, mewakili masyarakat luas yang mungkin sibuk dengan
urusan masing-masing.
Mengubah Kerumunan Menjadi
Barisan
Ketika sekumpulan orang
memutuskan untuk mengambil peran dakwah ini (menjadi pengurus), maka mereka
tidak boleh bergerak sembarangan. Niat baik saja tidak cukup; diperlukan sistem
yang rapi.
Hal ini diingatkan secara tegas
oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah:
الْحَقُّ
بِلَا نِظَامٍ يَغْلِبُهُ الْبَاطِلُ بِنِظَامٍ
"Kebenaran yang tidak
terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir."
Kutipan ini menjadi jembatan
pemahaman kita: Al-Qurthubi menegaskan bahwa kebaikan adalah kewajiban
bersama, namun Sayyidina Ali mengingatkan bahwa untuk memenangkan kebaikan
itu, kita butuh keteraturan (Nizam). Tanpa organisasi seperti BKPRMI,
potensi kebaikan umat hanya akan menjadi kerumunan yang tidak bertenaga
menghadapi tantangan zaman.
Cerdas Berakal dan Bersyariat
Setelah terbentuk organisasi yang
rapi, lantas apa yang harus dikerjakan? Ayat 104 memberikan tiga mandat utama: Mengajak
pada Al-Khair, Memerintah Al-Ma'ruf, dan Mencegah Al-Munkar.
Syaikh Abdurrahman
As-Sa'di dalam tafsirnya memberikan definisi yang sangat tajam, yang menuntut
aktivis dakwah untuk tidak hanya shalih, tapi juga cerdas.
- Al-Khair (Kebajikan):
وَهُوَ
اسْمٌ جَامِعٌ لِكُلِّ مَا يُقَرِّبُ إِلَى اللَّهِ وَيُبْعِدُ مِنْ سَخَطِهِ
"Nama yang mencakup segala
sesuatu yang mendekatkan diri kepada Allah."
Tugas kita memfasilitasi kegiatan
apa saja yang muaranya
mendekatkan manusia kepada Allah SWT.
- Al-Ma'ruf (Kepatutan):
وَهُوَ
مَا عُرِفَ بِالْعَقْلِ وَالشَّرْعِ حُسْنُهُ
"Segala sesuatu yang
diketahui kebaikannya baik secara AKAL maupun SYARIAT."
- Al-Munkar (Kemunkaran):
وَهُوَ
مَا عُرِفَ بِالشَّرْعِ وَالْعَقْلِ قُبْحُهُ
"Segala sesuatu yang
diketahui keburukannya oleh SYARIAT dan AKAL."
Perhatikan bagaimana Tafsir
As-Sa'di menyandingkan Syariat dan Akal. Ini berarti program
kerja BKPRMI haruslah program yang smart, masuk akal, dan solutif bagi
masalah umat, selain tentunya berlandaskan dalil agama.
Allah menutup ayat ini dengan
janji indah: "Wa ula'ika humul-muflihun" (Dan merekalah
orang-orang yang beruntung).
Berorganisasi memang melelahkan.
Namun, jika kita mampu memadukan semangat kewajiban dakwah, manajemen yang rapi,
serta program yang cerdas, insya Allah lelah itu akan berbuah keberuntungan di
dunia dan akhirat.
Mari rapatkan barisan di DPK
BKPRMI, luruskan niat, dan terus bergerak!
Wallahu a'lam binafsil amri wa haqiqatil haal.
Penulis: Sahrul Anam, S.Pd.I (Ketua LPPTKA DPK BKPRMI Sambaliung)
